Pages

Rabu, 07 November 2012

TUMOR UTERUS


TUMOR JINAK UTERUS

A.     Pengertian
Tumor uterus adalah tumor alat genital yang bersifat neoflasma jinak yang terdapat pada ektoserviks maupun endoserviks-endometrium Atau suatu tumor jinak yang berbatas tegas, tidak berkapsul yang berasal dari otot polos dan jaringan ikat fibrous .

B.     Jenis – jenis tumor uterus berdasarkan letaknya
1.    Ektoserviks terbagi atas :
Kista jaringan embrional : berasal dari saluran mesonefridikus wolffi terdapat pada dinding samping ektoserviks. Kista endometriosis yang letaknya suferfisial. Folikel atau kista nabothi yaitu kista retensi kelenjar endoserviks, biasanya terdapat pada wanita multipara, sebagai penampilan servisitis. Kista ini jarang mendapat ukuran besar berwarna putih mengkilat bersih cairan mucus. Kalau kista ini membesar akan menyebabkan nyeri.
Papiloma dapat tunggal maupun multiple seperti kondiloma akuminata. Kebanyakan papiloma ini adalah sisa epitel yang terlebih pada trauma bedah maupun persalinan.
Hemangioma ini jarang terjadi biasanya terletak pada superficial yang dapat membesar pada waktu kehamilan yang dapat menyebabkan metroragi
2.    Endoserviks terdiri atas:.
adalah suatu adenoma maupun adenofibroma yang berasal dari selaput lender endoserviks. Yang tangkainya dapat panjang keluar dari vulva. Epitel yang melapisi adalah epitel endoserviks yang dapat juga mengalami metaplasi menjadi lebih semakin kompleks.bagian polip ini biasa menjadi nekrosis dan mengalami perdarahan . polip ini berkembang karena pengaruh radang maupun virus.
3.    Endometrium
Polip endometrium sering didapati terutama dengan pemeriksaan histeroskopi. Polip berasal antara lain dari adnoma, adenofibroma, mioma , submukusum, plasenta.insiden tidak diketahui paling sering pada perempuan berumur 30-59 tahun. Kurang dari sepertiga memperllihatkan endometrium fungsional. Bisa memperlihatkan hyperplasia kistik. Bisa menonjol melalui serviks
Adenoma- adenufibroma yang biasannya terdiri dari epitel endometrium dengan stroma yang sesuai dengan daur haid. Adenoma ini biasanya merupakan penampilan hyperplasia endometrium, dengan konsistensi lunak dan berwarna kemerah merahan . Gangguan yang sering ditimbulkan adalah metroragi sampai menometroragi, infertilitas.Pula mempunyai kecenderungan kambuh kembali. Mioma submukosum:sarang mioma dapat tumbuh bertangkai dan keluar dari uterus menjadi mioma yang dilahirkan. Tumor berkonsistensi kenyal berwarna putih Polip plasenta: berasal dari plasenta yang tertinggal setelah partus maupun abortus. Polip plasenta menyebabkan uterus mengalami sub-involusi yang menimbulkan perdarahan.
4.    Miometrium
Neoplasma jinak ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya ,sehingga dalam kepustakaan dikenal juga istilah fibromioma,leiomioma, ataupun pibroid.  Berdasarkan otopsi novak menemukan 27% wanita berumur 25 tahun mempunyai sarang mioma, pada wanita yang berkulit hitam ditemukan lebih banyak.Mioma uteri belum pernah terjadi sebelum menars. Setelah menopause hanya kira-kira 10% mioma yang masih tumbuh.




C.    Etiologi
Wanita dengan nullypara ( wanita kurang subur ). Etiologi secara pasti tidak diketahui Tetapi ada korelasi antara pertumbuhan tumor dengan peningkatan reseptor estrogen-progesteron pada jaringan mioma uteri dan juga dipengaruhi oleh hormone pertumbuhan. faktor genetic Resiko tinggi wanita dengan umur diatas 35 tahun.

D.    Patofisiologi
Mioma memiliki reseptor estrogen yang lebih banyak dibanding miometrium normal. Teori cell nest atau teori genitoblat membuktikan dengan pemberian estrogen ternyata menimbulkan tumor fibromatosa yang berasal dari sel imatur. Mioma uteri terdiri dari otot polos dan jaringan yang tersusun seperti konde diliputi pseudokapsul. Mioma uteri lebih sering ditemukan pada nulipara, faktor keturunan juga berperan. Perubahan sekunder pada mioma uteri sebagian besar bersifaf degeneratif karena berkurangnya aliran darah kemioma uteri.
Sarang mioma diuterus dapat berasal dari serviks uterus hanya 1-3%, sisanya adalah dari korpurs uterus. Menurut letaknya,mioma dapat kita dapati sebagai:
1.    Mioma submukosum : berada dibawah endemetrium dan menonjol kedalam rongga uterus. Mioma submukosum dapat tumbuh bertangkai menjadi polip, kemudian dilahirkan melalui saluran serviks (myomgeburt). Mioma subserosum dapat tumbuh diantara kedua lapisan ligamentum latum menjadi mioma intraligameter.
2.    Mioma intra mural : mioma terdapat diding uterus diantara serabut mioma meometrium.
3.    Mioma subserosum : apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada permukaan uterus, diliputi oleh serosa. Mioma subserosum dapat pula tumbuh menempel pada jaringan lain misalnya ke ligamentum atau omentum dan kemudian membebaskan diri Dario uterus, sehingga disebut wandering / parasitic fibroid. Jarang sekali ditemukan satu macam mioma saja dalam satu uterus. Mioma pada servik dapat menonjol kedalam saluran servik sehingga ostium uteri eksternum berbentuk bulan sabit. Apabila mioma dibelah maka tampak bahwa mioma terdiri atas berkas otot polos dan jaringan ikat yang tersusun seperti konde/ pusaran air ( whorl like pattern), dengan pseudokapsule yang terdiri dari jaringan ikat longgar yang terdesak karena pertumbuhan sarang mioma ini. Dengan pertumbuhan mioma dapat mencapai berat lebih 5 kg. jarang sekali mioma ditemukan pada wanita subur berumur  20 thn, paling banyak pada umur 35 – 45 tahun ( kurang lebih 25%). Pertumbuhan mioma diperkirakan memerlukan waktu 3 tahun agar dapat mencapai ukuran sebesar tinju, akan tetapi beberapa kasus ternyata tumbuh cepat. Setelah menopause banyak mioma menjadi lisut hanya  10 % saja masih tumbuh lebih lanjut.

E.     Gejala-gejala klinis
Gejala yang dikeluhkan sangat tergantung pada tempat sarang mioma berada (serviks, intramural,submukus,subserus), besarnya tumor, perubahan dan komplikasi yang terjadi. Gejala tersebut dapat digolongkan sebagai berikut.
1.      Perdarahan abnormal
ganguan perdarahan yang terjadi umumnya adalah hipermenore,menoragia dan dapat juga terjadi metroragia
2.      Rasa nyeri
       yang timbul karena gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma,yang disertai nekrosis dan peradangan.
3.      Gejala dan tanda penekanan.
       Gangguan ini tergantung dari besar dan tempat mioma uteri. Penekanan pada kandung akan menyebabkan poliuri, pada ureter dapat menyebabkan hidroureter dan hidronefrosis, pada penekanan dapat menyebabkan obstipasi dan tenesmia, pada pembuluh darah dan pembuluh limfe dipanggul dapat menyebabkan edema tungkai.
4.      Adanya rasa penuh atau berat pada perut bagian bawah dan teraba massa yang padat kenyal
5.      Gangguan haid atau perdarahan abnormal dari uterus yaitu hipermenore, metroragi, dismenorea
6.      Rasa nyeri akibat torsi atau mengalami degenerasi
7.      Infertilitas
8.      Abortus

F.     Pemeriksaan diagnostic
1.      Pemerikasaan pelvis mendeteksi pembesaran uterus
2.      USG abdominal dan transvaginal dapat membantu menegakkan dugaan klinis.
3.      Aspirat endoservikal menunjukan sel abnormal.
4.      Biopsi endometrial.
5.      Dilatasi dan kuretase merupakan alat diagnostik yang paling akurat.
6.      Pemeriksaan tambahan meliputi pemeriksaan metastatik (sinar X dan sitoskopi).

G.    Komplikasi
1.    Degenerasi ganas
Mioma uteri yang menjadi leimiosarkoma ditemukan hanya 0,32–0,6 % dari seluruh mioma serta merupakan 50–70 % dari semua sarcoma uterus.
2.    Torsi (putaran tangkai)
Sarang mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbul gangguan sirkulasi akut hingga mengalami nekrosis, kemudian terjadilah sindrom abdomen akut.
3.    Mioma uteri dapat mempengaruhi kehamilan, menyebabkan infertilitas: resiko terjadinya abortus bertambah karena distorsi rongga uterus khususnya pada mioma sub mukosum, letak janin menghalangi kemajuan kehamilan karena letaknya pada serviks uteri menyebabkan inersia maupun autonia uteri.

H.    Deteksi Dini
Diagnosa mioma uteri memerlukan pemeriksaan USG, CT – Scan atau MRI. Umumnya dengan USG saja sudah cukup untuk mendiagnosa mioma uteri.

I.       Penanganan secara umum
Tidak semua mioma uteri memerlukan pengobatan bedah, 55 % dari semua mioma uteri tidak membutuhkan pengobatan dalam bentuk apa pun, terutama apabila mioma itu masih kecil dan tidak menimbulkan gangguan atau keluhan. Pemberian GnRHa (buseriline acetate) selam 16 minggu pada mioma uteri menghasilkan degenerasi hialin di miometrium hingga uterus dalam keseluruhannya menjadi lebih kecil.
Pengobatan operatif. Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan uterus, hal ini dapat dikerjakan pada mioma sub mukosum pada myom geburt dengan cara ektirvasi pada vagina. 25 – 35 % memerlukan histerektomi (per abdominal atau per vaginam) tindakan ini dilakukan dengan alasan mencegah akan timbulnya karsinoma servisis uteri. Penanganan operatif ini dilakukan bila ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus , pertumbuhan tumor cepat, bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya, penekanan pada jaringan sekitarnya
Radioterapi. Tindakan ini bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi sehingga penderita mengalami menopause. Tindakan ini dilakukan jika tidak ada keganasan pada uterus.
Penanganan konservatif dilakukan bila mioma yang kecil pada pra dan post menopause tanpa gejala.

J.    Penatalaksanaan
1.  Terapi progestin
Diberikan untuk mengurangi kadar estrogen dan untuk mengurangi perdarahan.Gonadotropin-releasing hormon (GnRH) agonists mendatangkan menopause tiruan dengan menghentikan rangsangan gonadotropin terhadap ovarium. Ini menurunkan produksi estrogen dan rangsangan pertumbuhan tumor. Mioma akan mengecil apabila rangsangan estrogen dikurangi. Agonis GnRH selalu dipakai sebelum operasi untuk menegcilkan mioma. Obat ini dapat digunakan pada kasus terpilih untuk mengendalikan mioma yang menyebabkan kemandulan. Bilamanaagonis GnRHdihentikan, mioma mulai tumbuh kembali.

2.    Miomektomi
Pengangkatan mioma saja dengan tetap memelihara rahim. Biasanya dilakukan dengan rencana untuk memelihara kesuburan. Resiko rekurensi dari mioma sebesar 40% dan resiko infertilitas sehabis miomektomi adalah sebesar 40%. Miomektomi juga dilakukan pada kasus mioma yang mengganggu proses persalinan. Miomektomi sering dilakukan melalui laparotomi tetapi dapat dilaksanakan juga melalui laparoskopi pada pasien terpilih. Mioma submukosum dapat dianggkat dengan histeroskopi. Miomektomi melalui sembarang jalan dapat menyembuhkan gejala dan memelihara kesuburan, tetapi pasien harus dikonsultasikan bahwa gejala dapat berulang dan infertilitas dapat terjadi

3.    Histerektomi
Adalah tindakan yang bisa dilakukan bila kesuburan tidak lagi dipertahankan. Histerektomi diindikasikan bila gejala-gejalanya cukup berat untuk membenarkan resiko operasi. Histerektomi selalu dikerjakan untuk mendeteksi masa adneksa pada kehadiran uterus yang besar dan karena pertumbuhan selanjutnya mungkin mengakibatkan tekanan pada struktur-struktur saluran kencing. Terapi pembedahan dilakukan dengan indikasi :
a.    Perdarahan pervaginam abnormal yang memberat.
b.    Ukuran tumor yang besar.
c.    Ada kecurigaan perubahan ke arah keganasan terutama jika pertambahan ukurantumor setelah menopause.
d.    Retensio urine.Tumor yang menghalangi proses persalinan.

11 komentar:

  1. tolong dong diperjelas lagi patofisiologi terjadinya tumor jinak pada uterus???...
    soalnya pada artikel diatas kok lebih banyak membahas mioma ya???
    terimakasih penjelasannya...

    BalasHapus
  2. Assalamu'alaikum UkhTi..
    mao Tanya Nie....
    kapan dilakukan.a deteksi Dini Pada TumOr Jinak UterUs?

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumussalam,,,,
      deteksi dini bisa dilakukan ketika sudah di rasakanya tanda dan gejala seperti yang sudah kami post kan di atas......

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. emmm,, sebelmnya afwan karena tidak menyertakan patofisiologi tumor pada uterus karena kami berusha menjelaskan secara specifiknya saja. dan saat ini kami akan berusaha menjawab mhon koreksi dan n masukany.......
    tumor pada uterus ini terjadi karena tertinggalnya sisa jaringan embrional yang berasal dari saluran mesonefridikus wolffi yang kemudian akan membentuk kista endometriosis yang letaknya superfisial dan membentuk kista naboti yang biasanya terdpt pada wanita multipara tetapi kista ini tidak mencapai ukuran yang membesar da berwarna putih mengkilap berisi cairan mucus....
    syukron atas koreksi n tmbahanya ,,,,,,,,, hehehe

    BalasHapus
  5. yang di maksud dengan saluran mesonefridikus wolffi itu apa? hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. mesonefridikus wolffi adalah saluran yang terdapat pada dinding samping serviks bagian luar

      Hapus
  6. Guys...
    Tambahin faktor resikonya dunkz biar jelas lagi..
    Teyus,, tambahin juga anatominya..
    Siipzz nice blogg ^.~
    Ditunggu yaaa.....

    BalasHapus
  7. gays....mau tanya nich. dalam artikel diatas disebutkan Histerektomi selalu dikerjakan untuk mendeteksi masa adneksa pada kehadiran uterus yang besar dan karena pertumbuhan selanjutnya mungkin mengakibatkan tekanan pada struktur-struktur saluran kencing. yang saya tanyakan masa adneksa itu apa?(kelompok 2)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yuuuuuuppppppppzzzz
      Massa adneksa adalah benjolan di jaringan dekat rahim, biasanya di indung telur atau tuba falopi. Massa adneksa termasuk kista ovarium, kehamilan ektopik, dan tumor jinak atau ganas

      Hapus